Ketua Badan Otonom Hukum Dan HAM Assyekh Syarif Al-Habib Dr. (cnd). Muhammad Hamdani Alkaf, SH.,MH, Lembaga Salatin Asyrof Azzahro Trah Kesultanan meapresiasi adanya Silaturahmi dan Deklarasi mempersatukan kembali Bani Hasyim Trah Kesultanan yang bisa meneruskan langkah jejak dan perjuangan para leluhur masalalu yang tergabung di Lembaga Salatin Asyrof Azzahro Trah Kesultanan Nusantara.
Para Syarif Ahlubayt Rasulullah yang dulunya ikut andil didalam memajukan dan memerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Habib adalah gelar kehormatan yang ditujukan kepada para (dzurriyah) keturunan Nabi Muhammad SAW yang tinggal di lembah Hadhramaut (Yaman), Asia Tenggara, dan pesisir Afrika Timur. Selain gelar Habib, ada juga julukan lain yang bermakna serupa yaitu Sayyid dan Syarif.
Ciri khas para Habaib ini dikenal dengan penampilan yang indah dan wajah bercahaya. Pakaian mereka tak pernah lepas dari Imamah (penutup kepala), sorban dan jubah (gamis) putih. Terkadang mereka membawa tongkat dan di jari kelingking kanan mereka menempel cincin perak yang semuanya merupakan sunnah Nabi.
SEJARAH HABIB DI INDONESIA
Asal muasal kehadiran para Habib di Indonesia sebenarnya telah ada sejak dulu sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Mereka datang dari Hadhramaut (Yaman Selatan).
Mereka datang melalui Aceh, dan wilayah barat lainnya. Kemudian masuklah Wali Songo ke daerah Demak dan selanjutnya menyebar ke arah Jawa Timur. Setelah itu, masuklah gelombang kedua di abad 19 dan 20. Mereka langsung dari Yaman, merekalah yang disebut Sayyid. Akan tetapi, kata Habib Zein, tidak semua keturunan Rasulullah SAW bisa disebut Habib. Sebab, hal itu harus dijabarkan berdasarkan silsilah terlebih dahulu.
TOKOH ULAMA YANG SEMPAT BERPERAN DALAM PERJALANAN KEMERDEKAAN :
- Al Habib Ali Al Habsyi lahir di Jakarta 20 April 1870. Beliau merupakan salah satu yang berperan dalam kemerdekaan dalam penentu hari dan waktu proklamasi. Presiden pertama Indonesia, Soekarno sebelum memproklamasikan kemerdekaan terlebih dahulu menemui habib ali. Pada saat itu Soekarno meminta pendapat hari dan waktu yang tepat untuk membacakan proklamasi. Selain itu, dirinya sempat ikut mendorong beridirinya partai politik yang berazaskan islam pertama kali di Indonesia yang dikenal dengan partai syarikat islam. Beliau juga merupakan pelopor berdirinya Majelis Ta’lim di Indonesia. Namun pada tahun 1968 tepatnya di Jakarta tanggal 10 Oktober, beliau wafat.
- Al Habib Idrus Al Jufri : Tokoh Ulama satu ini memiliki peran penting dalam kemerdekaan sebagai pengagas bendera pusaka Merah Putih. Al Habis Idrus Al Jufri lahir di Tarim, Yaman, 15 Maret 1892 M. Beliau merupakan keturunan Al Imam Al Khawasah Bin Abubakar Al Jufri. Beliau merupakan tokoh pejuang di provinsi Sulawesi Tengah, dalam bidang pendidikan agam Islam. Pada usia 41 tahun dirinya mendirikan sebuah lembaga pedidikan Al Khairat. Pada tanggal 22 Desember 1969 M dirinya wafat di Palu, Sulawesi Tengah.
- Al Habib Syarif Sultan Abdul Hamid II : Sultan Abdul Hamid II merupakan tokoh bangsa yang sangat berjasa dalam kemerdekaan salah satunya dalam perancangan Lambang Negara Elang Rajawali Garuda Pancasila. Lelaki kelahiran Pontianak, 12 Juli 1913 M ini merupakan salah satu peserta Konferensi Meja BUnda saat Belanda akhirnya mengakui kedaulatan negara Republik Indonesia. Selain itu, dirinya sempat ditugaskan oleh Bung Karno untuk merencanakan, merancang, dan merumuskan gambar lambang negara kita. Dan beliau wafat di Jakarta pada 30 Maret 1978
- Al Habib Husein Muthahar : Di beri gelar kehormatan negara bintang Mahaputera atas jasanya menyelamatkan bendera pusaka Merah Putih dan juga memiliki bintang gerilya atas jasanya ikut berperang gerilya pada tahun 1948 hingga 1949. Nama Al Habib Husein Muthahar menjadi perbincangan dikala itu. Lelaki kelahiran Semarang, 5 Agustus 1916 M ini, dikenal sebagai bapak Pramuka Indonesia dan pencipta Lagu Kebangsaan. Lagu kebangsaan yang sampai saat ini masih dikumandangkan dan terkenal yakni Hymne Syukur, Mars Hari Merdera, Dirgahayu Indonesia dan 17 Agustus.Selain itu, beliau sendiri sempat mendirikan dan membina Pasukan Pengibar Bendera pusaka (Paskibraka) tim yang beranggotakan pelajar dari berbagai penjuru Indonesia yang bertugas mengibarkan bendera pusaka dalam upacara peringatan hari kemerdekaan RI. Selain itu, Habib Muthahar juga aktif dalam kegiatan kepanduan. Ia merupakan salah satu orang tokoh ulama pandu rakyat Indonesia Gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis. Pada 9 Juni 2004 M belaiu wafat.
- Al Habib Ahmad Assegaf : Tokoh Ulama terakhir yang berperan penting dalam kemerdekaan yakni Al Habib Ahmad Assegaf. Lahir di Yaman 1879 M, dikenal sebagai wartawan, sejarahwan dan sastrawan keturunan Arab yang terkenal pada masa kemerdekaan RI. Aksinya tersebut banyak menyerang pemerintah kolonial Belanda lewat tulisan-tulisannya. Untuk melengkapi data tulisannya, ia pernah mendatangi berbagai tempat di Indonesia untuk bertemu dengan tokoh masyarakat, ulama maupun sejarahwan. DSi tahun 1913 M, Habib Assegaf pernah berlayar ke Singapura dan ke Indonesia untuk mengunjungi saudaranya yang tertua yakni di Bali. Sempat pula tingal beberapa lama di Bali untuk berguru sekaligus berdakwah. Al Habib Ahmad Assegaf wafat di Jakarta,pada 1949 M dan dirinya sempat ikut mendirikan Ar Rabithah Al alawiyah yakni sebuah kepengurusan yang mencatat nasab mulia Nabi Muhammad SAW. Melalui pergerakan Arrabithah Al-Alawiyyah, dirinya mempunyai pengaruh yang sangat kuat di dalam memberikan petunjuk dan pentingnya persatuan di kalangan umat Islam dalam menghadapi penjajahan. Semua itu dapat dilihat dalam qasidah, syair serta nyanyian yang dirinya karang.
TOKOH ULAMA (HABAIB) YANG SEMPAT BERPERAN DALAM PERJALANAN KEMERDEKAAN DI KALIMANTAN SELATAN SEPERTI :
Salah satu Habaib di Kalimantan Selatan yang bermarga (Qobilah Alkaf) seperti Assyekh Al-Habib Abdullah Alkaf sebagai mufti dikerajaan banjar dan Assyekh Al-Habib Abdurrahman Alkaf sebagai guru besar dan mursyid murabbi yang mengajarkan thariqat mu’tabarah dikerajaan banjar dan masyarakat kalimantan selatan pada khususnya dan diseluruh nusantara pada umumnya.
Salah satu leluhur atau pedatuan Assyekh Syarif Al-Habib Dr. (cnd). Muhammad Hamdani Alkaf, SH.,MH, adalah Assyekh Al-Habib Abdullah alkaf, Assyekh Al-Habib Ahmad Alkaff , dan Assyekh Al-Habib Abdurrahman alkaf yang bermakam di Kota Banjarmasin, Jalan Antasan Kecil Timur berbatasan dengan Jalan PangLima Batur (Sungai Jingah) Makam Keramat Assyekh Al-Habib Abdurrahman alkaf dan makam keramat para ahlubayth dan makam keramat kerabat kesultanan banjar dan makam keramat Aulia Allah Mahabbatul Wujud Annubuwwah Rasulullah. yang memiliki Yayasan yang sudah berbadan hukum mendapatkan SK Kementerian Hukum dan HAM RI dan terdaftar di Notaris.
Habib Andi Alwi Asyathiri sebagai Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat Lembaga Salatin Asyrof Azzahro Trah Kesultanan Nusantara menuturkan : Bahwa Kakek kami dulunya Pejuang, makanya kami ingin menumbuhkan kembali tentang persatuan dan kesatuan di Negara Indonesia ini. Jadi jangan sampai kami kehilangan momen dalam mengisi kemerdekaan, dan harapan kami agar para kerabat-kerabat Sultan ini bersatu nanti semuanya. Salah satu dari perkumpulan Keluarga Kesultanan Kerjaan Bangsawan banyak diisi oleh Trah Bani Hasyim. “Yang lebih kami lakukan pendataan dan sebagainya nantinya ini akan mengkerucut, supaya tidak ada lagi istilah-istilah Sultan yang memang bukan Trah hasil Kesultanan yang ingin kami tegaskan lagi. Para leluhur dahulu berjuang sampai titik darah penghabisan untuk Indonesia. Bahkan leluhur mereka berjuang membela Bangsa karena kecintaan mereka kepada Kerjaan mereka dan membela bangsa Indonesia. Jadi seperti contoh leluhur kami yang dari Kesultanan Goa, Kesultanan Hasanudin, Kesultanan Banten, ada juga dari Kesultanan Banjar dan lain-lain. Termasuk dari Indonesia Timur, jadi pada intinya menumbuhkan kembali agar mencintai Tanah Air Republik Indonesia.
Ketua Badan Otonom Hukum Dan HAM Assyekh Syarif Al-Habib Dr. (cnd). Muhammad Hamdani Alkaf, SH.,MH, Lembaga Salatin Asyrof Azzahro Trah Kesultanan meapresiasi adanya Silaturahmi dan Deklarasi mempersatukan kembali Bani Hasyim Trah Kesultanan.
Menurut Assyekh Syarif Al-Habib Dr. (cnd). Muhammad Hamdani Alkaf, SH.,MH : Peran ahlubayt yang menjunjung tinggi nilai nilai keagamaan dan mengedepan kan akhlak yang di ajarkan oleh Rasulullah shallallalahu alaihi wasalam, bahwa Rasulullah tidak pernah mengajarkan tentang berkata kotor , ujaran kebencian, fitnah dan adu domba atau hoax alias berita bohong dengan adanya acara silaturahmi antara Raja ( sultan ) dengan para Bani Hasyim Ahlubayt Rasulullah mari kita bersatu di dalam perbaikan dan kebaikan.
Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan.
Namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang Anti-Pancasila, Anti-UUD1945, Anti-NKRI, Anti-Bhineka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.
Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia. Kata, Habib Alwi Asyathiri.
Selamat atas deklarasi dan silaturahmi nasional Sultan Raja Bangsawan Dan Bani Hasyim Trah Kesultanan untuk meneguhkan kembali
BELA NEGARA,
BELA KESULTANAN KERAJAAN,
BELA NASAB,
NKRI HARGA MATI,
SERTA SELAMAT ULANG TAHUN DKI JAKARTA.